MENJAMURNYA stasiun televisi sedikit atau banyak punya dampak yang kuat terhadap pemirsanya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba dalam menyajikan programnya kepada pemirsa, dengan harapan satu atau beberapa dari program-program yang ditayangkan akan masuk rating pertama pilihan pemirsa. Dengan demikian sudah tentu mereka lebih mengutamakan segi komersialnya daripada segi mendidiknya.
Seperti kita ketahui, fungsi media massa dalam hal ini televisi adalah mempengaruhi, menghibur, memberikan informasi dan mendidik. Dari empat fungsi tersebut ternyata kini hanya beberapa stasiun televisi yang lebih banyak menonjolkan fungsi mendidik. Sebagian besar stasiun TV yang lebih menonjolkan fungsi menghibur dari pada fungsi-fungsi lainnya.
Tayangan-tayangan yang sering terlihat adalah program musik, entah itu musik pop, rock atau bahkan dangdut. Lagi-lagi yang bisa disebut terakhir inilah yang lebih banyak ditampilkan di berbagai stasiun televisi. Layaknya acara ini adalah acara yang sedang “in” di hati pemirsa.
Sebenarnya sah-sah saja bagi para pemilik atau produser untuk menampilkan acara yang dianggap lebih punya jual sehingga menguntungkan bagi pihak TV. Tetapi perlu diingat pula bahwa pemirsa di rumah, terdiri dari publik yang heterogen, tentunya mereka punya penilaian masing-masing, yang tentu saja amat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin, status ekonomi dan status sosial yang berbeda.
Yang penting sekali untuk diperhatikan adalah faktor usia. Bagaimana dengan anak-anak? Dari kasus-kasus yang sering terjadi, banyak anak-anak yang melakukan tindak kekerasan dan kejahatan, mengaku melakukan itu karena melihat tayangan-tayangan di televisi. Sungguh suatu hal yang memprihatinkan.
Sebenarnya televisi sebagai media audio-visual tentu punya banyak kelebihan dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Melalui media televisi berbagai informasi dapat dilihat gambarnya kemudian juga dapat didengar suaranya, menjelaskan tentang apa dan bagaimana hal tersebut terjadi. Melihat isi, mengapa tidak dimanfaatkan saja kelebihan-kelebihan ini sebagai satu sarana untuk mendidik. Dengan demikian para pemirsa, terutama anak-anak dapat lebih mudah menerima pesan-pesan pemirsa, terutama anak-anak dapat lebih mudah menerima pesan-pesan pendidikan yang pantas mereka dapatkan melalui televisi dibandingkan dengan pesan-pesan kekerasan, kejahatan, mistik dan sebagainya.
Mengapa ada beberapa pendapat yang pro dan kontra tentang pengaruh televisi terhadap pemirsanya, terutama anak-anak.
Eleanor E. Macoby, seorang psikolog di Standord University, telah melakukan penelitian pendapat mengenai televisi. Menurutnya, ada dua pendapat yang menyorot tentang hal ini yaitu :
Pendapat pertama dari orang-orang yang pesimis. Orang-orang ini sangat khawatir televisi dapat merusk pandangan anak-anak dengan tayangan-tayangannya yang bersifat kekerasan dan kejahatan. Tayangan-tayangan tersebut menurutnya akan sangat mempengaruhi anak-anak dalam bertindak.
Kedua, pendapat dari orang-orang yang optimis. Mereka percaya bahwa televisi dapat mendidik anak-anak, dapat memberikan ilmu pengetahuan dan informasi mengenai tempat-tempat atau daerah-daerah yang belum mereka ketahui atau bahkan belum mereka kunjungi. Televisi yang sifatnya audio visual, memungkinkan sekali melakukan hal ini.
Bagi orang-orang yang optimis menganggap bahwa belajar dengan cara demikian (audio-visual) akan menjadi suatu hal yang menyenangkan. Anak-anak mudah menerima pesan-pesan kaerna disajikan dengan gambar yang menarik.
Pada awalnya, ada beberapa stasiun TV yang memang lebih banyak menyajikan program pendidikan, tetapi kini segi pendidikan tidak lagi ditonjolkan seperti awal kemunculan stasiun TV tersebut.
Mengingat begitu kuatnya dampak tayangan-tayangan yang disajikan oleh televisi terhadap pemirsanya, mengapa tidak digalakkan kembali program-program yang lebih banyak menonjolkan unsur-unsur pendidikan? Sehingga pemirsa televisi, khususnya anak-anak bisa meraih pengetahuan sekaligus terhibur melalui televisi. Kita tunggu stasiun TV yang berani tampil beda!!
Senin, 13 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar